img-detail

Gladi Bersih Wisuda Periode 111 Universitas Negeri Malang. (kae)

Malang, Radius – Setelah penundaan wisuda bulan Maret lalu, Universitas Negeri Malang memberikan kepastian bahwa wisuda periode 111 dilaksanakan secara luring pada hari Sabtu (28/5/2022). Sempat terlanjur kecewa, acara pengukuhan wisudawan tersebut tetap disambut baik dan antusias.

Setelah kemarin wacana wisuda yang sempat ditunda pada bulan Maret lalu, kini wisuda akan kembali dilaksanakan di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang. Berbeda dengan wisuda periode 110 yang tidak boleh didampingi orang tua, wisudawan periode 111 sudah diperbolehkan didampingi oleh satu orang tua atau wali saja. Tentunya, wisuda yang diadakan secara luring ini tetap mematuhi protokol kesehatan, yaitu pemakaian masker dan pembatasan jumlah orang tua atau wali yang hadir di dalam gedung.

Karina Awalia Bingesti, S.Pd., mahasiswa lulusan program studi S1 Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Sastra (FS) mengaku senang bahwa wisuda bisa kembali dilaksanakan secara luring atau luar jaringan.

Seneng, akhirnya bisa wisuda juga dan senang sekali bisa hadir dengan orang tua, karena wisuda periode kemarin tidak didampingi orang tua, sekarang bisa mengajak, senang sekali,” terangnya saat gladi bersih acara wisuda periode 111 pada Jumat (27/5/2022).

Dari seluruh peserta wisuda periode 111, terdapat empat orang yang berhasil dengan prestasi terbaik di bidang akademik tingkat universitas, yaitu lulusan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi dengan masa studi tepat waktu, salah satunya adalah Karina.

Karina lulus sebagai mahasiswa terbaik dengan perolehan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi program Sarjana, yaitu 3,91. Dia mengaku bahwa predikat mahasiswa terbaiknya itu banyak didapat dari pengalaman mengikuti lomba dan terus mempelajari perkembangan bahasa Jerman di Indonesia.

“Dari lomba dan juga belajar itu, kita juga bisa tahu siswa dengan prestasi terbaik di kampus lain seperti apa, sehingga kita bisa meng-upgrade potensi diri yang kita punya,” ungkapnya.

Karina Awalia Bingesti, S.Pd. (kae)

Mahasiswa yang juga pernah ke Jerman ini mengatakan bahwa selama dirinya berkuliah, Karina mengaku senang karena banyak mendapat teman baru. Terlebih dengan olimpiade ataupun perlombaan yang sering diikuti menjadikannya memiliki banyak pula relasi baru.

Putri dari Bapak Biofatmo dan Ibu Henny Pangestuti tersebut berpesan untuk generasi selanjutnya bahwa setiap mahasiswa harus membekali dirinya dengan kompetisi dan ilmu yang baik. Karena, bekal tersebut akan berguna untuk mengimplementasikan ilmu yang dimiliki di dunia kerja.

“Dan jangan lupa untuk mengikuti organisasi untuk mengembangkan relasi karena ini sangat berpengaruh untuk dunia masa depan,” pungkas Karina.

Sama seperti Karina, Mery Cahyani S.S., seorang wisudawan program studi S1 Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra (FS) mengatakan bahwa dirinya senang karena wisuda bisa diadakan kembali secara offline setelah penantiannya yang hampir satu tahun.

“Meskipun sempat tertunda karena adanya surat edaran untuk tidak melaksanakan suatu kegiatan berkerumunan, tapi Alhamdulillah apa yang selama ini dinantikan dapat dilaksanakan,” ungkap Mery.

Bukan hanya Karina saja yang mendapat predikat mahasiswa lulusan terbaik, dari program Diploma III diraih oleh Seftianneni Dinitasari, A.Md., sebagai wisudawan terbaik dengan IPK 3,88 dari program studi D3 Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra (FS).

Selanjutnya, masih ada Herin Fikri Naufal Zhorifah, M.T., wisudawan terbaik program Magister ini berasal dari program studi S2 Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) dengan perolehan IPK sebesar 3,65.

Dan, dari program Doktor, predikat wisudawan terbaik diraih oleh Dr. Agus Wibowo dengan Indeks Prestasi Kumulatif sebesar 3,98. Agus berasal dari program studi S3 Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE).

Sedangkan, untuk lulusan dengan prestasi terbaik di bidang non akademik tingkat universitas diraih oleh Nor Laili, S.Pd., program Studi S1 Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Malang.

Dalam acara gladi bersih wisuda 111 Universitas Negeri Malang pada Jumat (27/5/2022), wisudawan ini mengaku bahwa dirinya tertarik pada kegiatan-kegiatan yang bersifat kemasyarakatan. Dia juga membuat aplikasi bahasa isyarat berupa G-Ling atau Gesture Linguistic yang dilombakannya sejak berupa ide hingga berbentuk aplikasi yang sudah jadi.

“Aplikasi ini juga sudah jadi dan dipakai oleh Universitas Negeri Malang, khususnya di program studi Pendidikan Luar Biasa,” terangnya.

Inovasinya membuat sebuah aplikasi bahasa isyarat ini diawali dengan alasan keresahan dan efisiensi bawaan kamus bahasa isyarat yang terlalu besar. “Kalau dulu kita membawa kamus yang tebal sekali, sekarang cuma bawa HP aja,” imbuhnya.

Tidak hanya untuk Universitas Negeri Malang saja, aplikasi buatan Laili sudah bisa diunduh di Playstore. “Aplikasi G-Ling ini sudah tersedia di Playstore dan bisa digunakan oleh orang luar atau khalayak umum,” ungkapnya.

Aplikasi G-Ling. (ist)

Tidak hanya itu saja, prestasi yang diraih oleh Laili ini sangat menakjubkan dan tidak bisa dibilang remeh. Dia pernah menjadi volunteer Asian Para Games 2018, Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat nasional, menjadi moderator dalam suatu seminar, Simposium acara kemahasiswaan tingkat internasional, dan lomba-lomba internasional lainnya yang bersifat penelitian.

Jumlah wisudawan yang terdaftar dalam wisuda periode 111 ini sebanyak 1.049 orang, dengan jumlah lulusan yang mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lebih dari 2,75 pada program Diploma dan Sarjana adalah sebanyak 857 orang.

Selanjutnya, predikat yudisium kelulusan “Dengan Pujian” program Diploma dan Sarjana sebanyak 87 orang dengan persentase 63,04 persen. Sedangkan, untuk predikat “Sangat Memuaskan” sebanyak 46 orang dengan persentase 33,33 persen dan predikat “Memuaskan” sebanyak 5 orang dengan persentase 3,62 persen.

Hingga tahun 2022 pada periode wisuda 111, Universitas Negeri Malang (UM) telah meluluskan sebanyak 142.161 lulusan yang terdiri dari 2.140 orang lulusan program Doktor, 11.067 orang lulusan program Magister, 92.546 orang program Sarjana, 16.651 orang program Diploma III, 1.744 orang lulusan Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), dan 18.013 orang lulusan program Non Gelar.


Reporter: Eka Putri Pratiwi

Editor: Azizatul Nur Imamah

Publisher: Prasetyani Ayu Z.