Pertama di Jatim, Unikama Punya Kelas Pengawasan Pemilu

Radius Team | 25-12-2025

Jika demokrasi hanya dinilai dari efisiensinya, maka ia akan selalu kalah dibandingkan sistem yang lebih terkontrol.

Radius Team | 25-12-2025

Dalam jangka panjang, demokrasi yang ditinggalkan publik bukan hanya kehilangan legitimasi, tetapi juga kehilangan kemampuannya untuk dikoreksi.

Radius Team | 25-12-2025

“Apakah pilkada langsung terlalu mahal?”, tetapi lebih jauh: bagaimana kita ingin menempatkan posisi rakyat dalam politik lokal?

Radius Team | 25-12-2025

Jika efisiensi terus dijadikan alasan untuk menyederhanakan partisipasi, maka perubahan cara memilih pemimpin bukan lagi soal teknis pemerintahan.

Radius Team | 25-12-2025

Banyak warga merasa partisipasi politik tidak membawa perubahan berarti. Hak pilih dipandang sebagai formalitas, bukan sebagai kekuatan politik.

Radius Team | 24-12-2025

Keluarga tidak menjadi lebih mulia dengan ditutup-tutupi. Ia menjadi lebih manusiawi ketika berani dievaluasi.

Radius Team | 24-12-2025

Jika setiap fakta yang tidak sesuai perasaan kita tolak, lalu apa yang tersisa dari ruang publik?

Radius Team | 24-12-2025

Mungkin pertanyaannya bukan “kenapa aparat tidak dipercaya”, tapi kenapa kita takut berhenti berdebat ketika fakta sudah bicara.

Radius Team | 24-12-2025

Kecurigaan bukan lagi sikap, melainkan identitas. Ia memberi rasa aman palsu: selama kita curiga, kita merasa pintar, waspada, dan bermoral.

Radius Team | 24-12-2025

Menolak klarifikasi resmi bukan tanda kepedulian yang lebih tinggi, melainkan sering kali tanda ketidakmampuan menerima kenyataan yang pahit.