Sammy tidak punya HRD, tidak punya sistem rekrutmen canggih, dan tidak punya waktu untuk menyortir tumpukan CV. Tapi ia tetap harus merekrut orang. Maka ia memilih jalannya sendiri: melupakan ijazah, IPK, bahkan keaslian dokumen, dan fokus pada satu hal—apakah orang ini bisa kerja atau tidak?