Jembatan Suhat di Malang, yang ikonik sebagai gerbang tak resmi kota, tak hanya menjadi saksi bisu lalu lintas perkotaan, tetapi juga pergulatan batin banyak jiwa yang memilihnya sebagai tempat berakhirnya kehidupan. Fenomena tragis ini menyiratkan bahwa di balik hiruk-pikuk kehidupan metropolitan, ada rasa sepi dan putus asa yang kerap terabaikan. Meski berbagai upaya pencegahan sudah dilakukan, akar masalahnya adalah minimnya perhatian terhadap kesehatan mental—suatu isu yang tak cukup diatasi dengan sekadar memasang pagar atau poster motivasi.